Gambar 0.1: Rudal Balistik Soviet
Kuba adalah sebuah negara yang terletak di Kepulauan Karibia Amerika Tengah. Pemerintahan Kuba mulanya di Pimpin oleh Fulgencio Batista yang totaliter dan dukung sukung penuh oleh USA namun, akibat cara kepemimpinannya tersebut ia dikudeta oleh Revolusi yang di pimpin oleh Fidel Castro dan Che Guavara yang berhaluan Sosialis. Revolusi ini dilakukan akibat kepimpinan yang semena-mena Batista yang di anggap Korup.
Setelah Revolusi berlangsung Kuba secara resmi menganut ideologi Sosialisme tetapi mulanya Revolusi tersebut tidak menganggu hubungan AS-Kuba hubungan baru tegang ketika Kuba bermaksud mengurangi sandaran Ekonomi terhadap Amerika
Gambar 0.2: Citra Rudal Soviet di Kuba
AS merasa terancam atas pernyataan ini, untuk menggulingakn Castro AS melancarkan Invasi Teluk Babi (playa giron) tetapi invasi tersebut gagal dan membuat malu Pemerintahan AS di dunia setelah semua terungkap pada bulan September 1962 Pemimpin Soviet Nikita Khruschev menyebut bahwa segala tindakan atau serangan AS di Kuba merupakan sebuah pernyataan Perang. Tidak lama setelah itu, Soviet menempatkan berukuran sedang berhulu ledak Nuklir di Kuba
Gambar 0.3: Castro dan Khruschev di Moscow
Rudal-rudal tersebut mengancam AS karena kemampuan merusaknya yang dapat menghancurkan sebuah kota besar dalam waktu singkat setelah diluncurkan. Pada tanggal 22 Oktober 1962, Kennedy muncul di muka publik dan menuntut Uni Soviet untuk menarik rudal-rudalnya atau AS akan menyerang Kuba. Maka, dimulailah minggu-minggu yang dikenal dengan sebutan Krisis Rudal Kuba ini.
Negosiasi di antara dua musuh bebuyutan ini terjadi dengan alot karena kedua belah pihak merasa siap untuk berperang dan tidak mau mengurangi tuntutannya. Kapal-kapal perang Amerika mengepung Kuba untuk memaksakan sebuah "karantina" terhadap semua pelayaran milik kuba; pesawat-pesawat pengebom mencari posisi di Florida dan bersiaga menghadapi serangan udara. Untungnya, pada tanggal 28 Okrober 1962 Khruschev menyatakan bahwa Uni Soviet bersedia memindahkan nuklirnya asalkan AS berjanji tidak akan menyerbu Kuba.
0 komentar:
Posting Komentar