Gambar 1.0. Pemandangan sudut Kota Doha, Qatar
Kondisi Qatar jauh berbeda jika kita lihat sekitar 80 tahun yang lalu dimana Qatar merupakan wilayah miskin di kawasan Teluk. Qatar merupakan wilayah prektoriat Inggris dengan mata pencaharian warganya adalah pencari mutiara.
Qatar merdeka tahun 1971 tak lama setelah itu mereka menemukan cadangan gas alam cair (LNG) terbesar ketiga setelah Russia dan Iran. Cadangan LNG Qatar mencapai 900 Triliuan kaki kubik yang menjadikan mereka sebagai negara pengekspor LNG terbesar dunia.
Penerimaan hasil tersebut membuat penerimaan perkapita negara tersebut mencapai lebih dari U$ 100.000 nominal ini jauh lebih besar dari pada Inggris dan Amerika Serikat.
Kondisi tersebut membuat Qatar berani membebaskan warganya dari biaya pendidikan, kesehatan, air, dan listrik. Tersedia perumahan untuk setiap warga dan rakyat berhak mendapatkan pendidikan. Dalam peridoe 5 tahun Qatar menghabiskan sekitar 80 Milyar Pound Sterling untuk membangun sarana dan prasarana nya.
Pembangunan sangat terasa di Doha dimana bangunan lama dirobohkan dan digantikan oleh bangunan yang baru. Qatar memiliki penerbangan komersial yang besar yakni Qatar Airways yang memiliki lebih dari 100 Destinasi di dunia dan memantapkan diri sebagai pesawat komersial terbaik didunia.
Qatar juga memiliki media nasional yakni Al Jazeera, Channel televisi yang sudah mendunia yang juga memposisikan diri sebagai media yang sangat terkenal dan terkemuka.
Di Bidang politik Qatar menjadi anggota GCC, Liga Arab, OPEC, dan menjadi sponsor perdamaian di Afghanistan
Gambar 1.1. Pertemuan Pemimpin GCC (Gulf Cooperation Council)
Tahun 2017 terjadi pemutusan hubungan Diplomatik oleh Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Yaman, dll. Mereka beralasan karena Qatar menjadi sponsor dan mendukung terorisme di Timur Tengah. Namun, Qatar membantah itu dan sebalik nya menuduh Saudi dkk membuat fitnah tak berdasar.
Pemutusan hubungan diplomatik itu membuat Qatar di blokade secara menyeluruh oleh Saudi dkk. Perbatasan Qatar-Saudi di tutup membuat impor pangan terhambat karena Qatar mengimpor pangan dari Arab Saudi, Penerbangan dari dan ke Qatar di tutup membuat Emirates Airlines dan Etihad Airways membatalkan seluruh penerbangan ke dan dari Qatar.
Qatar juga di tuduh berkerja sama dengan Iran dalam hal ekonomi dan perdagangan. Hal ini, membuat Saudi marah karena Iran adalah musuh bagi Saudi sejak lama, Qatar
Ketidakharmonisan antara Qatar-Saudi sudah terasa sejak 22 tahun lalu dimana terjadi kudeta tak berdarah di Qatar. Pada saat itu Hamad bin Khalifa Al-Thani merebut kekuasaan dari ayahnya, Khalifa bin Hamad Al Thani yang saat itu sedang berlibur di Jenewa, Swiss.
Pada saat bersamaan Qatar melakukan pengiriman perdana cadangan gas alam cair North Field lalu berbagi pengelolaan dengan Iran negara yang sangat di benci oleh Saudi.
Hubungan Qatar dengan Bahrain juga tak kalah seru karena Bahrain adalah negara mayoritas Syiah namun di pimpin oleh Sunni dimana Bahrain selalu berafiliasi ke Saudi, dalam alasan pemutusan hubungan diplomatik Bahrain menuduh Qatar ikut campur dengan urusan dalam negeri Bahrain. Qatar dan Bahrain sangat unik karena pada tahun kemerdekaan yang sama dan dahalunya saling membantu untuk meraih kemerdekaan.
Sejak Krisis diplomatik Qatar 2017 lalu hingga kini krisis tersebut belum di selesaikan. Turki dan Iran menjadi pengekspor pangan setelah perbatasan antara Saudi-Qatar ditutup. Qatar memang memang menjadi topik yang hangat untuk dibahas selain masalah krisis diplomatik dan gas alam nya, Qatar juga negara yang membebaskan rakyat nya dari pajak penghasilan.
0 komentar:
Posting Komentar